Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺃَﺗَﺎﻧِﻲْ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﻋِﺶْ ﻣَﺎ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻣَﻴِّﺖٌ ، ﻭَﺃَﺣْﺒِﺐْ ﻣَﻦْ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻣَﻔَﺎﺭِﻗُﻪُ ، ﻭَﺍﻋْﻤَﻞْ ﻣَﺎ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻣَﺠْﺰِﻱٌّ ﺑِﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺷَﺮَﻑُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﻗِﻴَﺎﻣُﻪٗ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ، ﻭَﻋِﺰُّﻩُ ﺍﺳْﺘِﻐْﻨَﺎﺅُﻩُ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
” Jibril mendatangiku lalu berkata, “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.” Kemudian dia berkata, “Wahai Muhammad! Kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia .”
(H.R. Ath Thabarani, Abu Nu’aim dan Al Hakim )
Nasihat Pertama
” Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati !”
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al-Anbiyā’ 21 : 35 )
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (ALLAH), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan .” (Q.S. Al Jumu’ah 62 : 8 )
Dengan mengingat kematian, diharapkan setiap mu’min menghilangkan ketergantungan dan ketamakan hati terhadap dunia dan kesenangan-kesenangannya.
Dengan mengingat kematian, sudah seharusnya manusia memendekkan angan-angan untuk dunia dan hanya mengharapkan kehidupan di negeri akhirat yang kekal.
Nasihat Kedua
” Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya !”
Setiap mu’min dibebaskan untuk mencintai siapa saja di antara semua makhluk, namun sesungguhnya mereka akan berpisah dengannya.
Maka jangan sampai seorang mu’min menyibukkan hatinya dengan kesenangan-kesenangan dunia yang fana berupa istri, anak, harta dan selainnya dari hal-hal yang dicintai.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah megah antara kamu serta berbangga banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan dari ALLAH serta keridhaan Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu .” (Q.S. Al Hadid 57 : 20 )
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, ” Harta dan anak anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih lebih baik pahalanya di sisi Rabb mu serta lebih baik untuk menjadi harapan .” (Q.S. Al-Kahfi 18 : 46 )
Nasihat Ketiga
” Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya !”
” Berbuatlah sesukamu” berarti bahwa manusia bebas melakukan perbuatan yang baik maupun yang buruk sesukanya.
Namun semuanya akan berakhir saat kematian datang, selanjutnya setelah kematian ternyata ada perhitungan dan pembalasan di akhirat. Setiap orang akan diberi putusan sesuai dengan konsekuensi dari perbuatannya.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, ” Berbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan .” (Q.S. Fuṣṣilat 41 : 40 )
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman, ” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula .” ( Q.S. Az Zalzalah 99 : 7-8 )
Nasihat Keempat
” Kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam) !”
Ketinggian dan kehormatan seorang mu’min adalah usahanya menghidupkan malam dengan mendawamkan shalat tahajjud di dalamnya, berdzikir dan membaca Al-Qur’an.
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, ” Dan pada sebagian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah mudahan Rabb mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji .” (Q.S. Al-Isrā’ 17 :79 )
” Dan hamba hamba Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan sujud dan berdiri untuk Rabb mereka .” ( Q.S. Al-Furqān 25 : 63 )
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman, ” Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa berada di dalam taman taman surga dan di mata air mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir akhir malam mereka memohon ampun (kepada ALLAH) .” ( Q.S. Adz-Dzāriyāt 51 : 15-18 )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ” Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnah di waktu malam .” (H.R. Muslim )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ” Shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu adalah qiyamul lail (shalat di tengah malam) .” ( Q.S. Muttafaqun ‘alaih )
Nasihat Kelima
” Keperkasaannya adalah ketidak bergantungan terhadap manusia !”
Kekuatan, keperkasaan dan keunggulan seorang mu’min dari orang lain adalah ketercukupannya dengan apa yang dikaruniakan ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala kepadanya, dan ketidakbutuhannya terhadap apa yang ada di tangan manusia. Dan karena mulianya hamba ini di tengah-tengah manusia, maka ia menjadi orang yang dicintai di tengah-tengah mereka.
Abu Abbas Sahl bin Sa’d As Sa’idi radhiyallahu ‘anhu berkata, ” Seorang laki laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang apabila kulakukan aku akan dicintai ALLAH dan dicintai manusia.” Rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, pasti ALLAH mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang di tangan manusia, pasti manusia pun mencintaimu.” (H.R. Ibn Majah )
Umur manusia itu sangatlah pendek ketika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang kekal.
Jibril menyampaikan pesan singkat tentang melalui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hal terbesar yang bermanfaat dan bisa menyelamatkan setiap hamba ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dari kengerian hari pembalasan yang pasti akan datang kemudian.
Dan nasihat singkat ini pun telah mencakup kebaikan dunia dan akhirat, dan memberikan jaminan dengan kebahagiaan di dua negeri tersebut (dunia dan akhirat).