Sejarah islam mencatat pada zaman jahiliyah
kaum perempuan seperti tidak ada nilainya. Jika
seorang ibu melahirkan anak perempuan, maka
dianggap sebagai aib keluarga.
Setelah Islam datang, keadaan berubah menjadi seratus delapan puluh derajat. Perempuan yang tadinya dihinakan menjadi begitu sangat dimuliakan, bahkan derajat perempuan bisa lebih tinggi tiga tingkat dibanding laki-laki.
Kemuliaan Anak Perempuan
Dari lahir, menikah, hingga menjadi orang tua, perempuan memiliki kesempatan menjadi pintu surga. Ketika masih anak-anak ia membuka pintu surga bagi orang tuanya, ketika menjadi istri ia menyempurnakan separuh dari agama suaminya, hingga ketika menjadi ibu, surga ada di bawah telapak kakinya.
Namun perempuan juga bisa menjadi sumber fitnah yang menghantarkan ia, suami, dan keluarganya menuju pintu neraka. Karena itu ia memiliki dua pilihan, yaitu menjadi sebaik-baik perhiasan atau seburuk-buruknya fitnah.
Pahala Mendidik Anak Perempuan
Bagi orangtua memiliki anak perempuan adalah anugerah terindah dari Allah. Orangtua berkewajiban mendidiknya dengan ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama serta memberikan kasih sayang yang penuh. Selain itu, mendidik anak perempuan adalah perisai dari api neraka.
Seperti hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam : “Barang siapa yang diuji dengan mendapatkan anak perempuan kemudian ia berbuat baik kepada mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari setahun api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mendidik anak perempuan juga dapat mengangkat derajat orangtuanya, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Barang siapa mengurus dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka dewasa maka ia datang di hari kiamat bersamaku. Beliau berisyarat dengan dua jarinya (telunjuk dan jari tengah).” (HR. Muslim).
Dari dua hadits diatas dapat diambil kesimpulan, Allah dan Rasul-Nya begitu mencintai orang yang memuliakan perempuan agar menjadi anak yang soleha.
Namun, bukan berarti mendidik anak laki-laki tidak memiliki keutamaan. Tetapi Allah lebih memberikan keistimewaan kepada anak perempuan agar orang tua tidak lebih mengutamakan anak laki-laki, sebagaimana yg dilakukan umat jahiliyah terdahulu.